I. PENDAHULUAN
Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang
beriklim tropika basah,khususnya di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Di
indonesiapusat keragaman genetic terutama berada di Kalimantan (27 species)dan
Sumatera ( 11 Species )varietas yang dibudidayakan umumnya berasal dari species
Durio Zibethinus,misalnya Matahari, Sunan, Sitokong, Sukun, Petruk, Hepe, Otong
dan Kani (Introduksi dari Thailand).
Daerah pengembangan dan penyebarannya hamper keseluruh
pelosok Indonesia, Sentra produksinya terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Jambi,Jawa Barat, Jawa Tengah dll.
Tanaman durian berukuran besar dan tingginya dapat
mencapai 30 M, mempunyai akar tunggang dan akar samping yang kuat dan dalam.
Perakaran ini baik untuk mencegah erosi lereng. Bunganya sempurna (satu bunga
terdapat benagsari dan putik). Bunga keluar berkelompok pada cabang primer
hingga sekunder (ranting). Bunga mekar pada sore hari, penyerbukan silang oleh
serangga berlangsung tengah malam. Penyerbukan sendiri terjadi antara 5-10 %.
Kandungan
Gizi :
Dalam 100g durian masak mengandung energi
147kkal,protein 2 g,lemak 1,2g,karbohidrat36,1g,Vitamin C 44 g,serat kasar 1,9
g,fosfor 56g,kalsium 18 g,Fe11 g,Thiamin 0,32 mg, Riboflavin 0,28 mg dan Niacin
11 mg.
Persaratan
Tumbuhan.
Pada umumnya tanaman durian akan tumbuh secara optimal
di daerah tropis dengan ketinggian 1 – 700 m.Dpl,dengan intensitas sinar
matahari 60-80 %.Tanah yang cocok untuk tanaman durian adalah yang bersolum
cukup dalam (lebih dari 150 cm )serta jenis tanah latosol, podsolik merah
kunung, andosol,lempung berpasir yang subur dan memiliki banyak kandungan bahan organic.Keasaman tanah
yang dikehendaki yaiti berkisar pada pH 6-7,Secara alamiah tanamandurian akan
tumbih baik di daerah beriklim basah dengan curah hujan 1500-2500 mm
pertahun.Curah hujan tersebut terdapat 9-12 bulan basah 0-3 bulan kering,kalau bulan
kering lebih dari 3bulan maka perlu pengairan secara teratur untuk menjadi
tanah tetap lembab.
Persiapan
Tanam.
Sebelum penanaman lahan perlu dibersihkan dahulu dari
batu-batu, tungul kayu, plastic dsb. Lubang tanam perlu dibuat setelah titik
tanam dipastikan posisinya ukuran lubang tanam tergantung pada kondisi lahan,
untuk tanah yang ukup gembur ukuran lubang tanam cukup 60x 60x60 cm, sedangkan
untuk tanah yang tidak gembut ukuran lubang tanam 100 x 100x 100 cm, jarak antara lubang tanam 10x10 m atau 8x8
m.
Isi Lubang
Tanam .
Tanah galian dicampur dengan pupuk kandang yang telah
masak sebanyak 20-30 kg. Untuk menghindari kendala tanah asam maka campurkan
tanah dan pupuk kandang tersebut ditambahkan dolomite atau kapur pertanian
sebanyak 0,5 kg/ lubang tanam, campuran tersebut dimasukkan ke dalam lubang
tanam lalu diberi air bamboo atau kayu di tengah lubang tanam. Dan dibiarkan
selama 3 minggu.
Penanaman.
Di tempat air ditancapkan, dibuat lubang tanam yang
kira-kira lebar dan dalamnya lebih besar dari pada keranjang / polybag.
Keranjang / polybag digunting pelan-pelan, tanah jangan sampai pecah, lalu
dimasukkan dalam lubang tanam sedalam leher akar. Penanaman sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari pada saat sinar matahari tidak terlalu terik, musim
tanam sebaiknya pada awal musim penghujan.
Pemeliharaan.
a.
Pemupukan.
Pupuk
NPK (15.15.15) diberikan 6 bulan setelah tanam sebanyak 150 g/pohon,
selanjutnya setiap 6 bulan sekali dipupuk dengan dosis ditambah 50-100 g/pohon
dari dosis sebelumnya. Sedangkan pupuk kandang diberikan setahun sekali
sebanyak 30-50 kg/pohon. Teknik pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan
cara membuat parit sedalam + 30 cm, yang
melingkari tajuk tanaman, pupuk diberikan secara merata pada parit tersebut
kemudian ditimbun kembali.
b. Pengairan
Waktu pemberian air diutamakan saat tanaman dipupuk,
agar pupuk mudah larut sehingga mudah diserap oleh tanaman. Dengan mengalirkan
air secukupnya pada bidang olah dibawah tajuk tanaman, untuk menghindari
kebutuhan air ketika tanaman masih kecil perlu perhatian khusus jika ada hujan
sebaiknya tanaman yang masih kecil dilakukan penyiraman 2 hari sekali sejak
tanam sampai berumur 6 bulan.
c.
Pengendalian hama.
·
Penggerakan
batang.
Batang tanaman yang diserang hama nampak berlubang dan
mengeluarkan cairan yang berwarna bening.
Pengendaliannya : Sanitasi lingkungan pertanaman dari
sisa-sisa batang,daun tanaman dan rumput. Lubang yang digerek dipasak dengan
bambu yang telah dicelupkan ke dalam larutan insektisida sistemik.
·
Trips
Hama ini
menyerang dengan cara menghisap cairan tanaman ( daun muda )dan tunas-tunas
muda sehungga sel-sel tanaman menjadi rusak.Serangan berat akan menyebabkan
tepi daun berkerut atau menggulung dan bila daun tersebut dibuka akan terdapat
trips yang berklompok.
Pengendaliannya : Dengan menyemprotkan insektisida pada waktu tanaman
keluar tunas-tunas muda.
·
Penggerek buah
Buah durian
yang diserang penggerek buah,pada umumnya berumur 1-2 bulan.Dan buah durian
akan berlubang dan berair kamudian jatu.
Pengendaliannya : Buah durian jika sudah berumur 1-2
bulan harus dilakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida agar buah
tidak terserang penggerek buah.
d.
Pemangkasan
Pemangkasan cabang yang tidak prodiktif (cabang yang
kecil,dan tidak terkena sinar matahari,tunas wiwilan), bertujuan agar sinar
matahari dapat masuk kebatang utama sehungga disekitar tajuk tanamna tidak
terlalu lembab,diharapkan picisan dan lumut pertumbuhannya terhambat,dan untuk
mempercepat terjadinya pembuangaan.
e.
Penjarangan buah
Dilakukan untuk meningkatkan mutu buahnya penjarangan pada waktu buah
berumur 2 bulan.Dalam satu klaster hanya disisakan satu buah,buah yang
disisakan harus bagus bentuknya, sehat tidak cacat dan ukuran buah lebih besar
dari buah yang dibuang.
f. Panen
Setelah buah durian berumur lebih dari 4 bulan pada
umumnya buah durian sudah ada yang jatuh,setelah itu baru dilakukan pengikatan
denga melakukan tali raffia,tujuan pengikatan agar buah durian yang matang
tidak langsung jatuh.Karena jika
langsung jatuh ke tanah kebanyakan buah durian akan pecah dan rusak,daging buah
akan berair serta daging akan terasa asam.Bila buah durian yang di ikat sudah
lepas dari tangkainya/tergantung kira-kira 50 %, maka buah durian bisa dipanen
semua karena dianggap sudah tua.
g. Manfaat
Buah durian matang,atau tepatnya arilusnya yang
merupakan bagian yang dapat dimakan ,umumnya dikonsumsi dalam keadaan
segar.Buah durian diawetkan denag cara mengeringkan daging buahnya menjadi kue
durian atau diolah menjadi dodol,dapat pula difermentasikan atau dijadikan
asinan.Kini arilus durian juga diciutkan dan di bungkus, lalu dibekukan untuk
memperpanjang penyediaan durian,dengan cara ini buah durian dapat di terima
dipasarkan ekspor.Rasa durian lebih disenangi di dalam es krim dan kue-kue.
Biji durian yang telah direbus atau dibakar dimakan
sebagai makanam kecil.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, Propil Perbenihan Tanaman Buah Seri Durian, (
Jakarta: Direktorat Perbenihan Dan Sarana Produksi Direktorat Jendral
Hortikultura, 2007)
E.W.M. Verheij, R.E. Coronel, Sumber Daya Nabati Asia
Tenggara 2 Buah-Buahan yang dapat dimakan ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1997)
Sunarjono Hendro, Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah (
Jakarta: Penebar Swadaya, 2007)
Sunarjono Hendro, Ilmu Produksi Tanaman Buah-Buahan
(Bandung: Sinar Baru, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar